Sabtu, 08 Mei 2010

Cerita Nabi Sulaiman AS

NABI SULAIMAN AS DAN KERAJAANNYA

Nabi Daud mempunyai banyak putra, tetapi yang menjadi nabi dan mewarisi kerajaannya adalah Sulaiman. Seperti juga ayahnya, Nabi Sulaiman sudah menampakkan bakat-bakat istimewanya sejak kecil. Meskipun masih kanak-kanak, Sulaiman sudah menunjukkan minat yang besar terhadap masalah-masalah kenegaraan. Bila Nabi Daud sedang mengurus kerajaannya dan menyelesaikan berbagai persoalan rakyat, Sulaiman selalu tertarik mendengarkannya.

Allah telah mengaruniakan kecerdasan yang tinggi pada Sulaiman kecil. Cara berpikirnya pun sudah matang, seperti halnya orang dewasa. Memang anak-anak yang amat cerdas sering kali tidak suka memikirkan urusan anak-anak seusianya. Mereka lebih senang bertanya dan bertukar pikiran dengan orang dewasa.

Ketika berusia remaja, Sulaiman sudah bisa membantu Nabi Daud menyelesaikan masalah kemasyarakatan yang cukup sulit. Pernah suatu kali Nabi Daud kedatangan dua orang laki-laki yang sedang bermasalah.

"Saya mempunyai kebun yang sudah hampir dipanen hasilnya. Tapi rencana ini rusak gara-gara ada kambing-kambing yang memakan hasil kebun saya. Nah, inilah pemilik kambing-kambing itu," kata orang pertama sambil menunjuk laki-laki yang satu.

Yat ditunjuk diam saja. Ia mengaku salah. "Saya siap menerima hukuman apa pun," ia menyahut perlahan.

Nabi Daud lalu memutuskan agar pemilik kambing menyerahkan seluruh kambingnya kepada pemilik kebun. Tetapi Sulaiman yang masih remaja menyanggah keputusan ayahnya. "Apakah tidak sebaiknya pemilik kambing itu menyerahkan ternaknya kepada pemilik kebun, agar ia dapat mengambil manfaatnya sementara? Sebaliknya pemilik kebun juga menyerahkan kebunnya kepada pemilik kambing, agar pemilik kambing ini dapat memperbaiki kerusakannya dan sekaligus mengambil manfaatnya. Baru setelah itu keduanya bisa mengembalikan barang pinjamannya itu kepada pihak lain yang memilikinya."

Nabi Daud amat kagum pada usulan putranya yang arif itu. Beliau langsung mengikuti saran Sulaiman. Kedua Nabi ini memang terkenal sebagai ahli hukum. Banyak sekali anggota masyarakat yang datang pada mereka untuk meminta penyelesaian masalah. Orang-orang selalu kembali dengan hati senang dan lapang karena merasakan adilnya keputusan yang dibuat ayah dan anak itu.

KERAJAAN YANG MEGAH

Nabi Sulaiman adalah satu-satunya Nabi yang dikaruniai Allah kerajaan paling megah di dunia. Kekuasaanya sungguh tak terbatas. Tak hanya manusia yang patuh kepadanya; bahkan jin, binatang-binatang dan angin pun tunduk pada Nabi Sulaiman. Sebagian kerajaan dan kemampuan Nabi Sulaiman memang diwarisi dari Nabi Daud,ayahnya. Tapi kemudian Allah menambah dan melebihkannya dengan karunia yang lebih besar lagi.

Kerajaan Nabi Sulaiman dibangun oleh manusia dan jin. Mereka membuat bahan bangunan dari bumi maupun isi lautan. Aneka batu mulia dan mutiara-mutiara bertebaran menghiasi istana raja. Di sekeliling kerajaan terdapat taman-taman yang amat indah. Kolam-kolam dengan airnya yang bening dan air mancur yang cantik menghiasi taman-taman dan juga ruang istana.

Bila Nabi Sulaiman hendak pergi jauh, beliau bisa memerintahkan angin untuk menerbangkannya. Dalam Qur'an dikisahkan, di kerajaan Nabi Sulaiman terdapat piring-piring indah yang besarnya seperti kolam. Juga ada alat-alat memasak raksasa yang bisa digunakan untuk makan ribuan rakyatnya.

Mengapa jin dan setan sekarang ini tak boleh menjadi teman dan pesuruh manusia? Ya, karena Allah hanya memberi izin kepada Nabi Sulaiman saja. Bahkan Allah berfirman, jika jin dan setan itu tak patuh pada perintah Nabi Sulaiman, mereka akan mendapat siksa Allah. Jin dan setan menjadi pesuruh beliau guna mengerjakan tugas-tugas yang kasar dan berat.

Nabi Sulaiman tak hanya dihormati rakyat manusia dan jin. Para binatang pun menyayangi beliau. Ini karena Nabi Sulaiman juga penuh kasih sayang dan perhatian pada mereka. Pernah suatu kali rombongan semut berlari terpontang-panting masuk ke lubangnya karena melihat Nabi Sulaiman dan tentaranya.

"Hai, cepat sembunyi ke lubang!" pemimpin semut memberi perintah. "Ada rombongan baginda raja Sulaiman. Jangan sampai kalian terinjak!"

Nabi Sulaiman tersenyum mendengar hiruk pikuk suara semut yang panik itu. "Tidak, tidak. Kami tak akan menginjakmu," kata Nabi Sulaiman.

Beliau lantas memerintahkan tentaranya untuk berhati-hati saat berjalan. Rombongan semut itu amat berterima kasih kepada raja Sulaiman yang baik hati.

Pernah juga Nabi Sulaiman membelai-belai kudanya dihadapan orang banyak sambil mengucapkan rasa syukurnya kepada Allah. "Aku menyayangi kudaku ini untuk mengingat Allah," kata beliau.

Pada masa itu, kuda bukan hanya alat transportasi. Memelihara kuda, apalagi dalam jumlah banyak, juga dimaksudkan untuk menunjukkan kekayaan dan gaya hidup yang mewah. Namun tidak demikian halnya dengan Nabi Sulaiman.

Terhadap semua nikmat Allah yang diterimanya itu, Nabi Sulaiman selalu mengucap syukur sebanyak-banyaknya. Salah satu doa Nabi yang paling terkenal berbunyi.

"Rabbi auzi'ni asykura ni'matakallatii an'amta 'alayya wa'alaa waa lidayyaa wa an a'mala shoolihan tardoohu wa adkhilnii birahmatika fii 'ibaadikasshoolihiin."

Arti doa yang banyak dibaca setiap selesai shalat ini adalah, "Ya, Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugrahkan kepadaku dan kapada dua orangtuaku; dan untuk mengerjakan amal sholeh yang Engkau ridhoi; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang sholeh."

Tidak ada komentar: